Bisnis.com, JAKARTA - Indonesian National Shipowners’ Association atau INSA menyebut keberadaan tol laut masih belum dapat menghilangkan disparitas harga kebutuhan pokok di pelosok atau daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto mengatakan sampai dengan saat ini, program tol laut telah mencapai satu tujuan yaitu mendistribusikan bahan pokok penting dan menjangkau pelosok tanah air. Namun, disparitas harga masih belum dapat dicapai.
“Tetapi untuk menyamakan harga kebutuhan pokok tersebut masih belum bisa dilakukan, karena banyak faktor yang memengaruhi,” kata Carmelita saat dihubungi, Senin (12/8/2024).
Lebih lanjut, Carmelita mengungkapkan salah satu tolok ukur keberhasilan tol laut adalah membangun ekonomi di daerah pelosok. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pemberian subsidi.
Carmelita mengatakan tren pemberian subsidi harus menurun seiring waktu. Hal tersebut bertujuan agar tol laut dapat dilepas ke swasta suatu saat nanti dengan mekanisme pasar yang berlaku.
Program tol laut ini juga dapat diteruskan pada periode pemerintahan selanjutnya dengan beberapa catatan seperti mekanisme hub and spoke dengan memanfaatkan armada komersil yang sudah menjalani rute pelabuhan-pelabuhan besar.
Baca Juga
“Kapal-kapal tol laut tinggal mengambil bapokting tol laut dari pelabuhan spoke. Sehingga bisa menekan subsidi,” jelasnya.
Sebagai catatan, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Hartanto mengatakan sepanjang 2024 tol laut melayani 39 trayek yang menggunakan 37 kapal dan menyinggahi 109 pelabuhan dengan pola subsidi operasional kapal, titip kontainer, dan titip muatan.
Adapun capaian voyage per bulan Agustus sebesar 62,1% dengan jumlah muatan berangkat dan muatan balik sebanyak 18.681 teus.